Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Internasional    
 
Anti Nuklir
Iran PilihTurki untuk Negoisasi Nuklir
Wednesday 11 Apr 2012 20:14:49

Nuklir Iran (Foto: Ist)
TURKI (BeritaHUKUM.com) – Untuk kedua kalinya, Turki menjadi tuan rumah negoisasi nuklir. Adapun negoisasi tersebut terkait program nuklir yang dimiliki Iran. Negoisasi nuklir Iran akan dilakukan Iran bersama lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman yang direncanakan akan diadakan pada 14 April mendatang di Istanbul.

Pertemuan pertama yang pernah dilakukan pada Januari 2011 menemui kegagalan, setelah Iran meminta agar PBB mencabut sanksinya sebagai prasyarat perundingan program nuklir. Demikian berita yang disampaikan Bloomber, Senin (9/4).

"Kami sudah sepakat untuk melakukan pertemuan di Istanbul pada 14 April. Kami harapkan, pertemuan pertama ini akan berlangsung kondusif dan menghasilkan kemajuan bagi pertemuan-pertemuan selanjutnya," jelas juru bicara Uni Eropa Michael Mann seperti dikutip Bloomberg, Senin (9/4/2012).

Sebelumnya pada pernyataan bersama pada 8 Maret lalu, AS dan lima parternya yakni China, Prancis, Jerman, Rusia, dan Inggris mengungkapkan, mereka menginginkan pembicaraan yang berkelanjutan dengan Iran dan berharap Iran memperbolehkan pengawas PBB memeriksa instalasi militer rahasia Parchin di Iran.

Hanya saja pemerintah Iran berulang kali membantah kecurigaan Barat bahwa pengembangan nuklir mereka untuk kepentingan militer, mereka mengembangkan nuklir untuk penyediaan energi dan penelitian medis (kepentingan sipil).

Di lain pihak, The Washington Post melansir pernyataan Presiden AS Barack Obama bahwa Teheran dapat memiliki program nuklir sipil jika tidak digunakan untuk senjata nuklir.

"Amerika Serikat akan menerima program nuklir sipil Iran jika Ali Khamenei dapat mendukung klaim bahwa negaranya tidak akan menggunakannya untuk senjata nuklir," demikian laporan The Washington Post, Jumat (6/4/2012) waktu setempat. (BLB/WP/dbs/boy)




 
Berita Terkait Anti Nuklir
 
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu
Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur
Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket
Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]